Panitia Mudik Inklusi sedang melepas pemudik disabilitas di Stasiun Pasar Senen

Ilma Sovri Dorong Penyelenggara Transportasi Evaluasi Mudik Disabilitas

Berbagai kisah perjalanan pemudik 2024 mendapat sorotan inisiator Mudik Inklusi Ramah Anak dan Disabilitas Ilma Sovri Yanti.

Dirinya dilaporkan berbagai kondisi yang dialami saat penyandang disabilitas menempuh arus mudik dan arus balik.

Ini sudah tahun ke 6, dirinya bersama teman teman dari berbagai elemen masyarakat memanfaatkan momentum mudik sebagai kampanye aksessibilitas untuk penyandang disabilitas.

Laporan dari perjalanan pemudik, mulai ada alat transportasi yang bocor dan kemasukan air hujan, adanya stasiun dan terminal yang belum ada ramp untuk para pengguna kursi roda, toilet yang belum memenuhi aksessibilitas sesuai aturan Permen PUPR dan bus yang membahayakan keselamatan serta kesehatan penumpang. Juga ada mengejar target untuk mengambil penumpang, sehingga kondisi penumpang terabaikan.

Ilma Sovri Yanti inisiator MIRAD menyampaikan idealnya memang para penyelenggara transportasi mendapatkan pelatihan, bagaimana berinteraksi dengan penyandang disabilitas, kemudian antara tempat pemberangkatan dan tempat tujuan terkoneksi.

Kita juga ingin para pemilik transportasi memperhatikan kesejahteraan dirver nya dan juga membangun sensitifitas dan perspektifnya kepada penyandang disabilitas.

Ke depan, para pimpinan pemilik bisnis transportasi, memerlukan pelatihan interaksi bersama penyandang disabilitas. Dan para pemudik disabilitas melalui program MIRAD ini sudah terbiasa melatih para petugas ya.

Begitu juga kesejahteraan para driver dan pendamping disabilitas di perjalanan perlu mendapatkan perhatian lebih pemilik transportasi. Jangan sampai juga driver bus memiliki target yang telah di tetapkan perusahaan. Sehingga melakukan pengabaian keselamatan dan kesehatan penumpang disabilitas di perjalanan.

Tentu berbagai masukan teman teman penyandang disabilitas akan sangat penting, dan menjadi masukan untuk perbaikan layanan prioritas seat di berbagai moda transportasi.

Kita dorong evaluasi mudik tiap tahun yang di selenggarakan pemerintah, juga memasukkan point point tambahan dari masukan para pemudik disabilitas.

Kita juga ada tantangan dalam pelaksanaan Mudik Inklusi Disabilitas melalui MIRAD ke depan, yaitu permintaan teman teman penyandang disabilitas dan keluarganya untuk meluaskan area titik keberangkatan, jadi tidak hanya Jakarta.

Kita berharap tahun 2025 titik keberangkatan meluas, di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi, Papua, Ambon, Kalimantan.

Begitupun dengan jangkauan ke berbagai titik tujuan. Saya kira berbagai pergerakan mudik disana, juga penting pengarusutamaan akses penyandang disabilitas dalam bertransportasi saat mudik.

Sebenarnya penggerak mudik inklusi disabilitas tahun ini, ada peran kuat dari Tim Inklusi Disabilitas Kementerian Perhubungan. Yang punya peran langsung mengatur regulasi lalu lintas transportasi di even mudik.

Mereka terdiri dari dari beragam penyandang disabilitas, yang diharapkan Kementerian Perhubungan dapat mengidentifikasi kebutuhan penumpang prioritas seat.

Yang perlu kita dorong, agar Tim Inklusi Disabilitas Kementerian Perhubungan yang baru saja di SK kan Menteri Perhubungan, menjadi bagian evaluasi pemerintah terhadap penyelenggaraan mudik.

Kita perlu mengejar tahapan Safety Assessment berbagai fasilitas moda transportasi, dan pelayanan publik pada fasilitas pendukung transportasi. Baik saat menuju, naik, saat di transportasi, sampai ke tujuan. Agar layanannya benar benar integratif, sahut mantab Ilma.

Dari pengalaman tahun ke tahun layanan prioritas seat di berbagai alat transportasi, termasuk melalui MIRAD 2024, kita punya harapan besar Tim Inklusi Kementerian Perhubungan akan lebih siap meyambut liburan Nataru dan Lebaran 2025.

Karena mereka mengakui butuh persiapan lebih panjang. Mulai olah data aktif pemudik disabiitas tiap tahun, membuat atau memetakan rute yang akses untuk pilihan penumpang disabilitas, melatih para petugas layanan dan memetakan transportasi yang bisa di pakai oleh berbagai ragam penyandang disabilitas, tutup Ilma.

Seperti diketahui bersama, Gerakan MIRAD dapat terlaksana, berkat dukungan BUMN, salah satunya Bank Syariah Indonesia yang mendukung Tim Inklusi Disabilitas Kementerian Perhubungan, Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (Hidimu), Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) dan Komunitas MRAD untuk melaksanakan mudik disabilitas tahun ini.