Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui pedoman pendataan RapidPro terus responsif menyelamatkan segera anak anak yang kehilangan orang tua mendadak selama pandemi, Dengan Rapid Pro, siapa saja bisa melaporkan, agar segera mendapat respon cepat pemerintah dan pemerintah daerah.
Dengan cara, memasukkan dahulu nomor kontak nomor 0811-1950-6161. Lalu menuju aplikasi Whatsapp dan mengetik kata ” Anak ” di WA, dan mengirimkannya ke nomor kontak WA di 0811-1950-6161. Kemudian akan mendapatkan balasan otomatis operator Rapid Pro WA dengan mudah. Bila dapat terisi semua dengan baik, maka data yang kamu lakukan, akan menolong mereka, dan langsung dicatatkan sebagai Data Nasional situasi anak anak yatim, piatu dan yatim piatu baru akibat pandemi Covid 19. Yang kemudian akan mendapat respon tindak lanjut dari Negara.
Begitu juga hari ini, dari hasil asessment Rapid Pro, memutuskan melakukan deteksi cepat, kepada Ismi Suci Anggraeni, seorang kakak 22 tahun yang kini bertanggung jawab penuh kepada ketiga adiknya.
Mendapat laporan Rapid Pro tentang situasi pengasuhan anak di keluarga ini, Bunda Bintang Puspayoga bergerak cepat, mengajak blusukan jajarannya bersama Forum Zakat ke Kampung Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur. Yang merupakan daerah padat di tengah Kawasan Industri Pulo Gadung dan Cakung. Dengan sebelumnya berkoordinasi dengan Gerakan Bantu Keluarga yang merupakan inisiasi para jurnalis dan aktifis anak serta perempuan, tentang pemberitaan kondisi anak “mengasuh” anak tersebut.
Ismi menyampaikan dihadapan Ibu Menteri “kalau untuk makan jajan adik adik bisa Bu, hanya untuk kebutuhan sekolah yang sedang aku fikirkan, untuk kedepannya.
Ibu Menteri meminta jajarannya mendalami lagi kondisi Ismi, karena sudah menjadi tulang punggung keluarga, ada adiknya yang masih SMK dan SD, belum makannya sehari hari, untuk itu kita akan lihat polanya seperti apa dan pendidikan anak anak ini harus terus berlanjut. Kemudian ada tunggakan pembayaran sekolah, nanti kami akan selesaikan, hari ini, untuk tunggakan sekolah. Bersama Forum Zakat dan kami.
Artinya harus ada intervensi berkepanjangan dan dipastikan jaminan pendidikan adik adik Ismi dan pengasuhannya. Dengan bergandengan tangan, kita merespon diawal, nanti suistainnya ada Kementerian Sosial ke depan.
Ibu Menteri juga menanyakan apa pekerjaan Ismi, yang dijawabnya “Outsourcing Cleaning Service di Lembaga Negara”
Kami melihat dari 4 titik yang saya kunjungi sejak kemarin, KPPPA ingin memastikan pengasuhan anak anak berada di tangan yang tepat. Dari yang dikunjungi ada berbagai karesteritik pola pengasuhan, ada anak yatim yang diasuh Ibu dengan Ibu kehilangan pencari nafkah,, kemudian yatim piatu dengan di asuh kerabat tidak sedarah. Ini jadi pengawalan intens kami, agar anak anak tidak telantar dan tercegah dari kekerasan.
Komitmen 1 tahun pendidikan diberikan Wakil Bendahara Forum Zakat Bapak RM Suryanto Sarjodiningrat . Untuk bantuan yang akan kami sampaikan adalah pendidikan satu tahun, nanti akan kami evaluasi lagi dan juga kebutuhan sehari hari, dengan anggota anggota kita di forum zakat. Ini program kolaborasi luar biasa, bagaimana kita mewujudkan mimpi anak anak, anak anak yang luar biasa hebatnya, kalau kita bina dan kita awasi, akan jadi anak anak bermanfaat untuk Indonesia dan keluarganya. Saya kira tidak hanya di Jakarta, nanti kita keliling Indonesia, untuk Asa Indonesia dari kolaborasi semua Forum Zakat.
Bapak Acmad Salahuddin selaku Camat Cakung mengapresiasi dan terima kasih kepada Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang telah berkenan hadir, masuk wilayah Kecamatan Cakung, sampai blusukan sejauh ini, memberikan bantuan kepada keluarga. Tentu saja ini jadi PR kita selanjutnya, semoga kedepan bisa kita koordinasikan lebih lanjut, SatPel pendidikan juga akan kami sampaikan keinginan anak anak tentang pendidikannya, yang penting ada informasi ke kita, dan apa yang diinginkan adik adik kita ini.
Mohon maaf, kami masih belum memberikan pelayanan optimal. Karena Cakung ini warganya paling banyak se DKI, luas dan padat, kumuh, karena kawasan industri. Kemudian juga kami berupaya, datang, ataupun berkoordinasi dengan Pak RT Pak RW, karena ini adalah kerja kita semua, ini lingkungan kita semua, RT juga RW juga, harus memberi perhatian penuh kepada keluarga terdampak, tutup Pak Camat.
Ilma Sovri Yanti dari Gerakan Bantu Keluarga sebelumnya telah mengunjungi keluarga Ismi dan mempersiapkan kunjungan hari ini. Kedatangan Ibu Menteri Bintang Puspayoga sebagai bentuk respon cepat negara, sehingga sangat di apresiasi. Apalagi saya tinggal di daerah ini, ada 7 anak yatim atau piatu dan kondisi ditinggal orang tua sehingga menjadi yatim piatu yang perlu di jawab segera kebutuhannya dalam waktu dekat. Sebelum pandemi sudah ada data 24 anak yatim, yang berharap di program pemerintah 2022 data anak anak kami di Rawa Terate bisa masuk Data Kesejahteraan Sosial Terpadu (DTKS).
Melalui pendataan RapidPro juga semakin memudahkan kami merekam data anak anak kehilangan orang tua selama pandemi. Sehingga dengan RapidPro bisa segera di jemput data anak anak yatim atau piatu dan yatim piatu, yang tidak mungkin terlambat untuk ditangani. Karena kejahatan menyasar anak selalu ada. Baru saja anak kami disini mau berangkat pengajian di Minggu kemarin di todong remaja bermotor, karena melawan di sabit mukanya hingga 12 jahitan. Kita berharap ini tidak terjadi pada anak anak yatim piatu, yang akan menambah kedukaan mereka dan semakin terlambat penanganan. Sehingga kita berharap RapidPro bisa menjangkau lebih banyak lagi.
Bagi Chief Program Officer Rumah Zakat Ibu Murni Alit Baginda, “Ismi bukan satu satunnya kakak yang tanguh, diluar sana ada banyak yang perlu kita jemput, kami dari Forum Zakat akan tetap bergandengan tangan. Tidak terlepas juga peran dari donatur masyarakat kita, yang terus bisa memberikan donasi, dan bisa membantu, sedikit tapi membawa keberkahan buat orang lain.
Buat Ismi dan adik adik, jadikan ketentuan ini, menjadi takdir, untuk menguatkan. Saya melihat dari sorot matanya ini, mereka adalah anak anak yang tangguh, dan terus kita akan dampingi bersama, juga tetangga sekitar, lembaga sosial dan Kementerian dengan Ibu Menteri berkenan hadir ditengah kesibukan beliau.
Kami di Rumah Zakat ada Gerakan Asa Anak Indonesia, program untuk menyantuni anak anak kita yang terdampak, yang didalamnya ada semangat Indonesia dengan mengajak semua terlibat, bangkit, Indonesia bangkit dari kondisi Covid 19, tegas Murni.
Di kesempatan sebelumnya Deputi Perlindungan Khusus Anak Bapak Nahar menyampaikan “Kalau kita mengetahui di lingkungan ada anak yang ditinggal orang tuanya, maka di samping laporan ke Ketua RT atau RW setempat, kita juga bisa melaporkan melalui aplikasi Rapid Pro yang bisa diakses melalui WA dengan nomor 0811-1950-6161, dan bisa langsung tercatat dalam sistem data nasional,” .
Sampai 28 Agustus 2021 terdapat 10.097 laporan yang masuk. Sebanyak 4.983 anak perempuan dan 5.113 anak laki-laki. RapidPro juga merinci lebih jauh, siapa yang kemudian merawat anak-anak yang ditinggalkan orang tua korban COVID-19 itu, apakah oleh ibu, ayah, kakek-nekek atau pihak lain, ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Bunda Bintang juga menyempatkan menyapa anak anak Bimbingan Belajar dari Karang Taruna RW 01 Cakung. Rizky Indra Ketua Karang Taruna menyampaikan meski anak anak senang akan kembali sekolah, tetapi ada ketakutan pelajaran banyak yang tertinggal, sehingga ia meminta Ibu Menteri memberi semangat kepada anak anak Rawa Terate RW 01.
Rizky menjelaskan, bersama teman temannya di Karang Taruna memperluas bimbingan belajar, biasanya hanya beberapa anak yang ikut, tapi semenjak akan Pembelajaran Tatap Muka menjadi banyak, karena orang tua mereka merasa penting mengejar ketertinggalan belajar anak.
Eko Priyadi Ketua RT 03 Rawa Terate yang juga menggerakkan komunitas Rawa Terate Peduli berdialog langsung dengan Ibu Menteri tentang kegiatan selama pandemi seperti berbagi santunan, memberi makanan gratis. Komunitas Rawaterate Peduli juga hadir membantu penanganan orang tua yang meninggal selama Covid di Rawa Terate, diketahui ada 4 keluarga yang kehilangan orang tua karena Covid selama pandemi yang di bantu Rawa Terate Peduli. Begitupun pembinaan 24 anak yatim selama ini. 15 orang yang meninggal selama pandemi.
Acara kunjungan Ibu Menteri Meneg PPPA dihadiri juga oleh para Asdep Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lurah Rawa Terate Sukariya, Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah Farid Ari Fandi, TKSK, Dinas DP3A, beberapa aparat Dinas Propinsi DKI Jakarta dan Kasatpel Pendidikan Kecamatan Cakung.
Ketika Ibu Menteri pamit dari acara, beliau mencari Haki. Nampak Haki mulai merasa nyaman bersama Ibu Menteri, setelah mendapatkan penguatan, pelukan, dan diyakinkan untuk bangkit. Setelah lama mengurung diri karena kesedihan, akibat kehilangan mendalam atas Bapaknya. Semoga Haki kembali ceria dan bersosialisasi bersama teman temannya. Ibu Menteri juga menitipkan 4 paket bantuan untuk anak anak ke Karang Taruna RW 01 Rawa Terate untuk disalurkan, karena beliau sudah harus beranjak dari lokasi, untuk rapat kembali dengan Komisi 8 DPR RI. O iya, Bu Menteri juga menjanjikan akan menghadiahkan Haki sepeda, agar terus bangkit dan semangat. Mari kita doakan agar Ibu Menteri Bintang Puspayoga selalu sehat, dalam mengemban amanah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Amin.