Hari Pendidikan adalah hari istimewa bagi mereka yang sedang menjalaninya. Tapi apakah dunia pendidikan sudah mengistimewakan mereka? Demikian pernyataan dari Ena Nurjanah Ketua Lembaga Generasi di Depok.
Baginya pencapaian dunia pendidikan belum dirasakan semua insan pendidikan di negeri ini.
Kita ambil indikator satu saja permasalahan sarana dan prasarana sekolah yang selalu jadi persoalan abadi dan tidak pernah terselesaikan. Dan potret anak anak yang mengekspresikan kekerasan di luar sekolah. Ini menjadi hal getir cita cita pendidikan.
Persoalan antara guru dan murid yang menjadi konflik multi kasus. Dari relasi yang semakin memburuk karena guru yang semakin tidak berdaya dihadapan murid dengan adanya UU Perlindungan Anak. Hingga relasi yang tak wajar antara guru dan murid yang berdampak kasus amoral.
Persoalan mata ujian UNBK yang tidak sinkron antara apa yang diajarkan dan apa yang diujikan jadi satu contoh nyata betapa intervensi pihak lain bisa begitu dominan merusak motivasi berprestasi siswa-siswi SMU. Semoga saja hasilnya tidak berdampak pada kegagalan siswa melalui jenjang SMU nya.
Namun kita harus tetap memberikan generasi optimis ini untuk tetap menjadi insan pendidikan. Seraya mengurangi intervensi yang terlalu dominan dari para pihak yang punya kepentingan dan punya akses mudah terhadap kebijakan dunia pendidikan, namun minim pemahaman akan dunia pendidikan, tutup Ena.
Selamat Hari Pendidikan Nasional. Saatnya memajukan peradaban negeri kita dari Sabang hingga Papua.