Dalam hitungan 20 hari ke depan, Indonesia akan menyambut Hari Perhubungan Nasional atau (HARHUBNAS) 2019 yang merupakan pesta alat mass transportasi Indonesia. Pesatnya perkembangan dan pembangunan infrastruktur menuntut Kementerian Perhubungan menuju era transportasi yang berkelanjutan. Berbagai persiapan sejak dini telah disiapkan menuju 17 September 2019 yang akan menjadi puncak perhelatan akbar tersebut. Tahun ini konektivitas menjadi konsen utama membangun Indonesia yang merata melalui tema besar Menghubungkan Indonesia dengan Transportasi Massal Antar Moda.
Salah satu konsen adalah menyiapkan sarana transportasi akses untuk semua, termasuk penyandang disabilitas, yang mengedepankan 4 prinsip kemudahan, keamanan, kenyamanan dan kemandirian. Demikian disampaikan Ilma Sovri Yanti inisiator Mudik Ramah Anak dan Disabilitas yang sejak 2018 bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam advokasi pemenuhan hak disabilitas dalam ketersediaan sarana transportasi akses sampai kampung halaman dengan selamat.
Sejak pertama kali Ilma bertemu dan menjadi narsum bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kompas TV dalam pelepasan liputan Mudik Gesit Kompas TV 2018, Menhub tidak hanya berkomitmen pelaksanaan Mudik dengan transportasi yang ramah untuk Disabilitas, tetapi langsung menunjuk para penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan bekerja bersamanya menyiapkan transportasi yang akses.
Terbukti, setelah pelepasan Mudik 2018 itu, Menhub meminta 17 karyawan dari penyandang disabilitas untuk memberi masukan langsung kepadanya. Dan Mudik 2019, Menhub bersama disabilitas mengawal langsung dari proses pelepasan sampai penjemputan kembali, agar bisa langsung direkam proses dan di review bersama. Menhub juga melibatkan civitas mitra transportasinya dengan dukungan sejumlah pihak. Sejumlah transportasi yang memenuhi aksesibilitas telah dipraktekkan di 2018 dan 2019 untuk digunakan pemudik disabilitas.
Ilma berharap apa yang telah dimulai Pak Menteri diikuti dibawahnya. Oleh karena itu penting di pesta Harhubnas digelar pameran guna berbagi pengalaman dalam pelayanan transportasi akses untuk disabilitas. Berharap seluruh pegiat sarana transportasi dan seluruh unit lingkungan kerja bisa melakukan akselerasi hal yang sama dan mencontoh apa yang sudah dilakukan Menhub.
Begitu juga tema besar Harhubnas tahun ini sangat berkaitan erat dengan apa yang diperjuangkan disabilitas. Bahwa tema besar yang diangkat tentang Menghubungkan Indonesia dengan Transportasi Massal Antar Moda adalah bicara konektivitas akses transportasi. Untuk disabilitas masih menjumpai, ketika sarana transportasi sudah akses tetapi sarana infrastruktur menuju alat transportasinya belum akses. Bisa juga terjadi sebaliknya.
Tentu tidak disemua tempat, tetapi harus terus dibangun konektivitasnya yang saling terhubung. Bahwa besarannya pengadaan jumlah transportasi darat, laut dan udara di pemerintahan tahun ini, benar benar mempertimbangkan akses untuk disabilitas menuju kendaraannya. Artinya antara pengadaan alat transportasi dan pembangunan infrastruktur yang akan dilalui transportasi tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk diwujudkan bersama sama. Dan jangan sampai dalam prosesnya tidak melibatkan penggunanya. Jangan sampai menjadi proyek tambal sulam, karena ada saja yang kurang akhirnya atau kurang pas. Karena tidak melibatkan penggunanya langsung sejak awal.
Ilma juga menyoroti perkembangan sarana akses untuk didalam Kereta Api antar Propinsi dan Kapal Penyeberangan yang dianggapnya masih perlu dilengkapi, terutama untuk pengguna kursi roda. Berkali kali ke stasiun dan pelabuhan, ia dan teman teman kursi roda masih harus mengangkat angkat, padahal kursi roda adalah bagian tubuh para penggunanya. Bayangkan kalau anggota tubuhnya jauh, bagaimana mereka bisa mandiri seperti penumpang lainnya, padahal itu adalah bagian dari pemenuhan dan perhatian Kemenhub dalam menuju visi transportasi berkelanjutan. Mungkin bila sedikit saja kualitas layanan untuk disabilitas di tambah dan menjadi komitmen Harhubnas tahun ini, tentu membawa kebahagiaan para penyandang disabilitas kursi roda.
Ilma berharap Harhubnas tahun ini akan ada faktor pembeda dalam perayaannya dengan perhatian lebih pada keinginan besar pada penyandang disabilitas pada konektivitas transportasi kereta dan kapal penyeberangan. Bagi mereka kalau boleh memilih penggunaan transportasi adalah menggunakan kereta dan Kapal, selain lebih murah juga faktor lebih nyaman dan keselamatan.
Kita berharap Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 98 Tahun 2017 Tentang Penyediaan Aksesibilitas Pada Pelayanan Jasa Transportasi Publik Bagi Pengguna Jasa Berkebutuhan Khusus yang mewajibkan setiap penyelenggara usaha jasa transportasi untuk menyediakan sarana angkutan yang memberikan fasilitas bagi pengguna jasa berkebutuhan khusus, dalam pelaksanaanya akan terus semakin baik dan berkelanjutan, tutup Ilma.
Dalam rangka menyambut Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) yang dirayakan setiap 17 September, Kementerian Perhubungan juga mengadakan kompetisi vlog yang informasi dan pendaftarannya dapat di akses di https://docs.google.com/forms/d/1zNAxXImXD_WR9tPs8IH7Yw4OjOo8fvATMZu9KmyzOE8/viewform?ts=5d54dfe7&edit_requested=true
Perayaan Harhubnas juga mengeluarkan beberapa hastag ajakan, seperti #KawulaMuda #HarhubNas2019 #VlogHarHubNas2019 dan #PenghubungIndonesia