Suciati adalah seorang Ibu untuk 3 anaknya yang masih belia, yang pertama Juan kelas 5 SD, Albi kelas 2 SD, dan Aira yang berusia 2 tahun merupakan seorang bayi yang mengalami stunting.
Pelambatan pertumbuhan tersebut menyebabkan munculnya berbagai resiko penyakit, yang membawa anak pada gangguan kesehatan kronis. Sejak di lahirkan Aira mengalami infeksi kandung kemih, kemudian lepas umurnya setahun, di vonis kembali Infeksi saluran pernafasa. Sehingga Aira harus menanggung derita yang tak pantas pada umurnya. KBAI mendengar langsung situasi anak yang sepanjang malam menangis karena suhu tubuhnya yang naik turun panas.
Ilma Sovri Yanti aktifis anak yang tinggal tak jauh dari rumah mereka, dilaporkan aparat setempat ada 11 anak yang tercatat stunting di administrasi kota Jakarta Timur. Dari Ilma memotret keluarga ini, tergambarkan situasi kompleks penanganan stunting, yang tidak hanya untuk bayi Aira, namun berdampak pada kedua kakaknya.
Seperti saat kondisi malam hari, situasi adiknya yang menangis sepanjang malam, menyebabkan anak anak kurang istirahat. Dan orang tua menyampaikan di tegur sekolah atas situasi ini. Kemudian anak nya yang kelas 2 SD sering datang telat ke sekolah, karena kondisi adiknya Aira yang tidak bisa di tinggalkan, akibat kelelahan menjaga di malam hari.
Situasi ekonomi juga berdampak panjang 2 tahun kepada keluarga ini, karena dulunya kedua orang tuanya bekerja. Namun sejak lahir Aira praktis 2 tahun ibunya tidak dapat membantu meringankan beban suaminya yang bekerja serabutan di terminal Pulogebang. Sehingga menambah dalam terpuruk kondisi ekonomi keluarga.
Situasi bekerja yang tidak layak, tidak mampu membayar kontrakan, kebutuhan anak stunting yang perlu perhatian selalu dan khusus, kebutuhan membeli kebutuhan asupan gizi khusus, menyebabkan biaya pengeluaran bertambah. Namun bisa dikatakan situasi tidak mudah untuk keluarga ini. Masih perlu diintervensi dalam melewati beban bertumpuknya.
Sehingga bagi Ilma, stunting tidak hanya soal anak yang mengalami stunting, tetapi ini situasi utuh keluarga yang harus di intervensi, karena dari kondisi anak yang stunting menjadi persoalan keseluruhan keluarganya.
Saat ini pihaknya, sedang berupaya mencari akses sistem sumber, dengan menghubungi aparat setempat, menggalang kepedulian, dalam rangka meringankan kebutuhan keluarga tersebut. Sudah beberapa pihak yang berkomitmen membantu keluarga tersebut, tutupnya.