Teman teman dari SMKN 36 Jakarta Utara, menemui Kanit PPA Polres Jakarta Utara yang sedang menangani anak anak yang terlibat aksi ricuh malam tadi. Sekolah yang berbasis edukasi pelayaran dan kemaritiman ini menamakan dirinya kelompoknya peer support group. Jadi bila ada teman teman yang mendapatkan masalah mereka hadir dan mendukung langkah langkah edukasi bagi para pelajar agar mengerti permasalahan.
Salah satunya Muhammad Reihan, ia menyampaikan pendidikan dari rumah menjadi sangat penting. Artinya dari orang tualah anak anak mengerti situasi yang sedang terjadi. Sehingga diharapkan anak anak tidak turun ke jalan, tetapi bisa diskusi dengan teman temannya dan orang tuanya.
Jangan terlalu percaya, asumsi yang belum jelas, sumbernya datangnya dari mana, apalagi medsos yang berseliweran. Karena cenderung provokasi yang tidak berujung. Dan akhirnya kita terjebak dalam situasi yang tidak pernah kita tahu. Jadi penting banget mendapatkan informasi. Organisasi di sekolah seperti peer support group seperti kami atau OSIS dan ekstra lainnya di sekolah bisa jadi alternatif kita mencari informasi. Baginya memberi pendapat di media dan menulis merupakan cara terbaik sebenarnya menyampaikan aspirasi, apalagi ditambah dikemas kreatif, pasti akan banyak yang dengar dan lihat. Ia apresiasi penanganan kepolisian, yang mempertemukan para pelajar dengan orang tuanya dan sekolah dalam membangun komitmen bersama, tutup Reyhan.
Muhammad Rafih siswa kelas 12 jurusan Teknik Komputer Jaringan punya pendapat berbeda, seharusnya kami kami para pelajar, memantau atau melihat bagaimana pendapat para narasumber yang kompeten, seperti di Mata Najwa, ILC, CNN Indonesia. Sehingga mereka tahu kondisi yang terjadi dan tahu apa yang harus diperbuat. Perlu sosialiasi lebih lanjut di sekolah sekolah, agar anak anak punya ruang menyampaikan pendapat. Sekolah harus menfasilitasi, ujarnya.
Krismastuti Kanit PPA Jakarta Utara sangat mengapresiasi dukungan moril dari para pelajar yang datang ke kantornya. Pendampingan sebaya sangat efektif diterima anak anak, agar tidak lagi terlibat aksi dijalan jalan. Apalagi mereka punya pendapat yang kritis tentang situasi sekarang dan mengajak teman temannya untuk mencari saluran yang benar, dengan tidak membahayakan dirinya. Mereka punya rencana yang bagus mengundang pakar hukum, Kepolisian dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia nantinya.
Ilma Sovri Yanti dan Fauziyah dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia diajak langsung mendampingi anak anak. Mereka sangat apresiasi kinerja kepolisian yang mengajak mereka mendampingi langsung proses pengambilan keterangan anak anak. Kami bersama kepolisian bekerjasama, membangun kepercayaan bersama anak anak agar mereka dapat menyampaikan keterangan yang benar. Rencana pemulangan 64 anak anak juga sedang disiapkan, dengan melibatkan orangtua dan sekolah.