Hari ini Heru harus bergegas meninggalkan rumahnya di Patangpuluhan Wirobrajan Yogya untuk menuju Klaten. Karena ada anak akan menjalani sidang di Pengadilan Negeri Klaten Jawa Tengah pagi ini.
Namanya Heru Susanto, memilih profesi sebagai Sakti Peksos sejak 2013 dengan berpraktek di Lembaga Perlindungan Anak Yogyakarta. Lepas 2014 ia kembali diamanahkan bertugas di kantor Dinas Sosial kota Klaten Jawa Tengah.
Karena telah berkeluarga di Yogya, Heru sudah terbiasa ‘laju’ Yogya – Klaten demi keluarga dan pengabdian pada profesinya. Hal itu sudah rutin dilakukannya sebagai Sakti Peksos yang ditempatkan di area Klaten.
Heru Susanto saat bertugas memediasi kasus
Malam itu, ia menyiapkan laporan sosial (lapsos) anak, sekaligus membagi waktu dengan istri dan momongannya yang baru 3 bulan. Sesekali dalam pembuatannya Heru tetap menjadi suami siaga. Maklum saja, bagi yang pernah punya bayi tentu memahami. Menemani istri dan bayi yang terjaga sepanjang malam.
Disisi yang lain, Ia harus sangat berhati hati menyusun lapsos, dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik buat anak itu, serta amanat Undang Undang Sistem Peradilan Pidana Anak yang harus ia jalankan. Dimana lapsos yang dibuat akan menjadi pertimbangan putusan hakim.
Heru Susanto saat lembur bersama Kepolisian Klaten
Motor sudah dipanaskan pagi pagi sekali, ia segera pamit pada isteri dan kedua anaknya untuk mengejar jadwal Kereta Prameks Yogya – Solo yang akan berangkat jam 7 pagi ini, dengan tujuan turun di Stasiun Klaten. Kalau pagi memang Kereta Prameks padat, takut kehabisan karcis.
Hanya saja ia tidak menyangka. Perjalanan pagi itu ternyata perjalanan terakhirnya. Kabar duka datang dari Rumah Sakit Bethesda. Ia harus meninggalkan duka yang sangat mendalam untuk Yani dan ke 2 anaknya yang berumur 7 tahun dan 3 bulan.
Heru Susanto dengan seragamnya Sakti Peksos Kemensos RI
Dikabarkan jelang Stasiun Lempuyangan ada kecelakaan tunggal. Tepatnya kantor Kecamatan Lempuyangan Jalan Hayam Wuruk, ada sepeda motor menabrak tiang listrik. Beberapa orang yang melihatnya segera melarikan ke rumah sakit, namun Yani harus mengikhlaskannya suaminya itu.
Muslim Hidayat rekan sekerja almarhum mengenang peristiwa pagi itu. Istri almarhum berusaha telepon saya, dengan suara berat menyampaikan kondisi suaminya. Sontak saja saya terkejut dan menahan diri, serta meminta Yani untuk tenang dan sabar.
Bersama rekan rekannya Sakti Peksos se Klaten
Bagi Muslim terlalu banyak kenangan bersama almarhum. Baginya almarhum teladan untuk tim kerja, selalu total, tidak mengenal jam kerja, apalagi dalam keadaan darurat. Muslim mengingat bagaimana almarhum sering mengorbankan dirinya, bahkan rela tidur di kantor polisi untuk menyelesaikan tugas mendampingi anak anak yang berhadapan dengan hukum.
Alamat Heru berkantor di Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klaten Jawa Tengah
Baginya masa depan anak anak itu masih panjang dan bukan tempatnya anak anak berada di penjara. Makanya ia selalu memberi motivasi rekan sekerjanya untuk menyelesaikan permasalahan anak anak dengan cepat, kenang Muslim dalam mengenang sahabat seperjuangannya itu.
Sejak 2015 almarhum sudah bertugas bersama saya di kabupaten Klaten. Disitulah kita mulai bersama sama berpetualang mendampingi anak anak, sampai pada akhir hayatnya tadi pagi itu, rencananya beliau mau berangkat mendampingi anak di Pengadilan Negeri Klaten. Karena beliau menjadi penanggung jawab pendampingan anak yang kebetulan jam 9 mau di sidangkan pagi tadi.
Bersama rekan kerja merintis usaha Warung Sakti Peksos
Panggilan dan kekuatan hatinya yang kuat, tidak sebanding dengan kekuatan fisiknya hari itu. Sehingga tiang listrik didepannya membawa kabar duka untuk kami keluarga Pekerja Sosial, tutup Muslim yang tidak bisa menyembunyikan kesedihan ditinggal sahabat seperjuangan didunia Peksos.
Bambang Sukamto Supervisor Satuan Bhakti Pekerja Sosial Propinsi Yogyakarta menyampaikan ia mengenal Heru Susanto sejak 2013 ketika bertugas sama sama di Lembaga Perlindungan Anak Yogyakarta. Almarhum baru saja mengendong buah hatinya Fatih yang saat ini berumur 3 bulan. Almarhum meninggalkan istri dan kedua anaknya yang masih kecil.
Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Nahar menyampaikan Menteri Sosial RI menitip salam dan bunga duka untuk keluarga almarhum. Begitu juga Dirjen Rehabilitasi Sosial Edy Suharto dan segenap keluarga Direktorat Rehabilitasi Sosial Kemensos RI. Hormat dan duka mendalam untuk keluarga, terutama untuk istri dan kedua anak almarhum yang masih kecil. Almarhum meninggal dalam tugas. Semoga Almarhum Husnul Khotimah. Amin.
Kabar dari keluarga, jenazah akan dimakamkan sore ini sekitar jam 4 di Pemakaman Randu, Kulonprogo. Di rumah duka di jalan Gambir Sawit Wirobrajan Yogya nampak berdiri beberapa karangan bunga.