Home / KBAI Reportase / Dompet Dhuafa Fasilitasi Anak Membutuhkan Perlindungan Khusus Ikut Vaksin
Ahmad Lukman bersama Robert Parlindungan Sitinjak Asdep Pelayanan Anak Membutuhkan Perlindungan Khusus KPPPA dan dr JC Prihadi dari koordinator Vaksinator memotivasi anak anak yang hadir dalam Vaksinasi Kanisius

Dompet Dhuafa Fasilitasi Anak Membutuhkan Perlindungan Khusus Ikut Vaksin

Jelang Hari Anak Nasional 23 Jul 2021 yang bertema Anak Terlindungi Indonesia Maju. Anak Peduli Di Masa Pandemi. Sejumlah organisasi anak bersama Disaster Manajemen Center Dompet Dhuafa (DMC DD) menginisiasi vaksinasi anak yang membutuhkan perlindungan khusus.

Ahmad Lukman Manajer Pengurangan Resiko Bencana DMC DD langsung bergerak, melihat pentingnya anak anak ini untuk di bantu mengakses Vaksin. Bukannya kenapa, mereka tidak memiliki NIK semua. Beberapa anak masih proses identifikasi panti, agar mendapatkan NIK. Namun kita berkejaran dengan banyaknya anak tertular selama pandemi. Sehingga mengutamakan segera di vaksin menjadi prasyarat anak anak bertumbuh kembang saat ini. Meski anak anak terhalang proses admistrasi, namun Lukman berharap tidak menyurutkan panitia memperjuangkan mereka.

Pantia penyelenggara Vaksin Irland Suud dari panitiia Vaksinasi Kanisius menyambut baik niat tersebut. Bahkan ia akan memberi jalan keluar untuk anak anak yang tidak memiliki NIK. Ia menegaskan saat konpers bahwa “Kami akan tetap mengupayakan anak anak tetap di vaksin. Baginya persyaratan administratif vaksin memang dibutuhkan. Tetapi saya yakin pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan lebih mengutamakan tercapainya segera Herd Immunity. Sambil Irland meminta KPPPA dan KPAI untuk ikut memikirkan solusinya. Sudah 5000 anak yang di vaksin bersama Vaksinasi Kanisius, jelasnya”

Bagi Robert Parlindungan Simanjuntak harusnya dengan sistem kependudukan sekarang, tidak ada anak yang tidak mendapatkan akta kelahiran, sehingga bisa mengurus NIK mereka di Kartu Keluarga, meski mereka anak anak panti, anak anak jalanan, dan anak yang tidak memiliki dokumen karena berbagai hal.

Menurut data di kami cukup tinggi ya anak anak yang meninggal karena covid, kita prihatin. Berdasarkan data resmi oleh Satgas Covid-19 tercatat dari total 2.832.755 kasus yang terkonfirmasi positif, terdapat 73.582 kasus yang meninggal, maka 1,1% nya adalah anak-anak meninggal dunia akibat Covid-19. Kita ingin zero tolerance terhadap kekerasan anak terutama anak yang terpapar Covid.

Jasra Putra mengapresiasi pemenuhan hak yang di lakukan penyelenggara Vaksinasi Kanisius dan didukung pemerintah. Apa yang telah di mulai masyarakat, harus mendapat dukungan penuh pemerintah, termasuk menjembatani permasalahan. Karena jika tidak di lakukan, dampaknya berat untuk anak yang mudah tertular Covid varian delta. Sehingga perlu upaya yang didahulukan hak hidup dan hak sehat mereka. KPAI akan bersurat kepada berbagai pihak yang berwenang agar aktif melihat situasi pencatatan kependudukan kita. Terutama anak anak membutuhkan perlindungan khusus yang hidupnya mengalami perpindahan beberapa kali, sampai akhirnya di panti.

Munheri Koto menyampaikan, sebenarnya ada 107 anak yang ikut, dan 21 pendamping. Hanya di hari H panti Amanah Benda pengasuhnya positif Covid, sehingga di khawatirkan juga menular ke anak anak. Maka mereka lebih memilih tidak berangkat. Agar semua aman. Hak sehat jangan dibeda bedakan karena situasi anak membutuhkan perlindungan khusus butuh keperpihakan. Mereka juga dalam memenuhi kesehatan tergolong tidak mampu. Sehingga vaksin ini sangat penting. Karena penularan di panti bisa terjadi ke semua warga panti.

Kementerian Kesehatan melaporkan per 21 Juli 2021 telah dilaksanakan Vaksin tahap pertama kepada 540.018 anak dan Vaksin tahap kedua kepada 37 anak.

 

 

 

 

 

Check Also

Caper Lo: Hilangnya Apresiasi Di Masa Remaja

Seringkali kita mendengar remaja kita, membully secara psikologis dengan sebaya, dengan kata Caper Lo!!!. Padahal …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *