Sekumpulan anak Menteng yang menamakan dirinya One Team One Vision datang ke KPAI. 10 anak usia ini berasal dari anak anak yang bersekolah dan tidak bersekolah. Kumpulan mereka punya keresahan yang sama. Dan berusaha mencari tempat yang tepat untuk mencurahkan isi hatinya.
Hal ini sebenarnya sudah lama ingin disampaikan namun mereka merasa butuh momentum agar diperhatikan. Untuk itu dipilih Hari Anak Universal sebagai momen tepat.
Pertama, mereka menyoal sampah di lingkungan mereka yang cukup mengganggu, dan mengajak teman- teman mereka melakukan gerakan membuang sampah dengan benar. Pemerintah diharapkan menyediakan lebih banyak spot pembuangan sampah sementara yang layak. Dan mendukung langkah mereka dalam sosialisasi pemanfaatan sampah.
Kedua, anak-anak sedih di lingkungan mereka ada teman-teman yang mengkonsumsi narkoba diusia belia. Hanya dengan uang 15rb sudah bisa madat narkoba yang digunakan bersama. Mereka meminta teman-teman yang kurang beruntung ini agar dapat direhab dan diperbaiki pola kehidupannya agar bisa menatap masa depan lebih baik.
Ketiga, mereka cemas dengan maraknya kekerasan fisik dan seksual yg terjadi di sekitar dan apa yang mereka lihat dengan teman-temannya yang sudah melakukan seks bebas. Serta mudah mengakses video porno. Sudah saatnya ada pendidikan kesehatan atas perilaku tersebut.
Keempat, ada tempat bermain yang aman jauh dari ancaman dan tawuran, juga pengelompokkan genk2. Kami perlu alternatif bermain selain warnet.
Rita Pranawati sebagai Sekretaris KPAI mendukung atas apa yang disampaikan OTOF. Mereka ingin selamat bersama sama temannya.
Mereka ingin menjadi alternatif minimal menjadi konselor untuk teman teman mereka.
Namun mereka butuh kehadiran orang tua, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Karena nyatanya tak mudah mengajak hal positif perlu juga ransangan dan ajakan yang kongkrit. Mereka ingin difasilitasi untuk berbuat lebih jauh.