Home / KBAI Reportase / Ketua KPAI 2014 Dilantik Menpora

Ketua KPAI 2014 Dilantik Menpora

Rilis Kemenpora: 14 November 2017
Jakarta – Setelah sukses memimpin Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni’am Sholeh kembali dipercaya dengan posisi strategis. Kali ini, mantan Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (PP IPNU) itu mengemban posisi Deputi Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Kepemudaan. Bagi Ni’am, demikian dia biasa disapa, dunia kepemudaan bukan hal baru.
Setelah IPNU, karir kepemudaannya kemudian berlanjut sebagai Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Sebagai agent of change, Niam terlibat aktif dalam sejarah reformasi di tanah air. Berhasil menumbangkan otoritarianisme, tidak membuat Niam lupa dengan tugas akademiknya. Oleh sebab itu, dia memilih kembali ke kampus, di saat rekan-rekannya sibuk berpolitik praktis. 
Tidak salah jika Kementerian Pemuda dan Olahraga memilih Ni’am. Dia berpengalaman di Komisi X DPR RI yang notabene bidangnya adalah pendidikan, olahraga, sejarah dan kepemudaan. Selama di Senayan, sudah banyak yang dikerjakannya. Ketua tim koordinator ahli pengawasan pelaksanaan UU Sisdiknas dan koordinator tim ahli penyusunan UU Perpustakaan dan UU Perfilman adalah segelintir aktivitasnya.
Berangkat dari dunia santri, tidak membuat Ni’am tenggelam dalam kehidupan duniawi. Di MUI, Ni’am mengawali karirnya sebagai wartawan Majalah Mimbar Ulama. Kegigihan dan keuletannya membuat pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur ini moncer meraih posisi penting di lembaga keagamaan tersebut. Hal ini juga yang mengantarnya melanglang buana ke sejumlah negara Timur Tengah, Asia, Amerika hingga Eropa. 
Jaringannya luas ditambah pengalaman berorganisasinya yang mumpuni. Suami Lia Zahiroh ini mengenal ulama internasional karena memang menuntut ilmu dengan mereka di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Dengan modal pergaulan internasional tersebut, Ni’am menunjukkan prestasinya yang luar biasa. Mengapa demikian? Posisi strategis seperti Ketua World Halal Food Council yang berkedudukan di Australia, diraihnya ketika usianya belum mencapai 40 tahun. 
Anak dan kepemudaan adalah dua bidang yang berdekatan. Pengalaman di KPAI menjadi modal bagi Ni’am untuk menjalankan amanah besarnya di Kemenpora. Dia berhasil mengampanyekan perlindungan anak di tengah masyarakat. Pemikirannya dituangkan dalam tulisan opini di media massa. Bahkan, buku yang mengulas tentang anak ditulisnya sebagai bagian dharma baktinya kepada rakyat Indonesia. 
Bagi seorang Ni’am, pengabdian tidak mengenal kata berhenti. Dia memiliki motto yang dipegangnya dengan erat hingga kini, “mengabdi tiada henti, beribadah tak kenal lelah.” Motto hidup sarat makna yang sudah dikenalnya ketika nyantri di masa muda. (*)

Menpora Bapak Imam Nahrowi ucapkan selamat selepas melantik Deputi Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Kepemudaan Bapak Asrorun Niam

Check Also

Mari Praktekkan Mudik Inklusi

Ilma Sovri Yanti Inisiator Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) menyampaikan memang pergerakan penumpang cenderung …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: